APA YANG SALAH DENGAN PEMBINAAN OMK


Orang muda sering diberi label sebagai Agen of change karena ciri-ciri yang melekat pada mereka adalah energik, kreatif, dinamis, kritis dan berani mengambil resiko. Orang muda juga juga di pillih sebagai entry poin pembaruan untuk membangun keadaan public baru dengan pilihan yang tepat dan strategis dengan syarat pembinaan yang lebih konseptual, konsisten dan kontinyu. Sayangnya pembinaan orang muda terutama orang muda katolik sedang jatuh dalam serangkaian dosa pembinaan yaitu :
Dosa pertama : NATO, banyak omong, kaya rumusan, dan kurang aksi
hampir di setiap pertemuan organisasi maupun gerejawi di tingkat paroki, keuskupan maupun nasional membicarakan tentang pentingnya pembinaan kaum muda dan juga kurangnya kader dan tidak ketingalan juga rumusan tentang orang muda sebagai gerakan utama dan pelaku utama dalam perubahan gereja tetapi semuanya itu hanya sebuah rumusan tampa ada yang di implementasikan.
Dosa kedua : mengangap OMK hanya harapan masa depan
Gereja sering mengangap orang muda sebagai warga gereja masa depan  yang nantinya akan di beri peran jika sudah matang dan siap.  Yang artinya mereka baru diberi kesempatan berperan ketika seluruh ciri kemudaaanya sudah mubazir dan hilang dimakan usia. Hal ini membuat tak jarang gereja berjalan amat lambat bahkan mengalami kemunduran karena potensi orang muda sebagai agen pembaharuan di parkir dan pembinaan di lalaikan.
Dosa ketiga : mengangap pembinaan OMK sebagai opsional ( pilihan yang bisa ditunda )
Pembinaan orang muda katolik sebagai suatu yang opsional bukan esensisal dan imferatif dimana pembinaan boleh dijadikan kebijakan dan boleh juga di tunda apalagi jika menyangkut dana.
Dosa keempat : bergerak seputar altar, lupa misi sosial
Kalau pembinaan sudah jalan di beberapa paroki dan keuskupan  dan kebanyakan hanya berjalan di seputar altar dimana hanya berorentasi kedalam dan melupakan misi sosial gereja.
Dosa kelima : tampa konsep, tampa system dan tidak kontinuitas
Ganti mentri ganti kebijakan sebenarnya paling pas ditunjukan pada departemen kepemudaan kita, setiap pergantian pejabat di bidang pembinaan OMK hampir pasti terjadi pergantian arah, kebijakan dan gaya. Akibatnya pembinaan OMK bercirikan musiman dan bergantung pada figure (kapten) tampa sistem, tampa komitmen dan perencanaan jangka panjang yang mengikat dan menjamin.
Sumber : kaderisasi orang muda katolik

This entry was posted in

Leave a Reply