- Belaian kasih sayang dari orangtuanya
- Teman bermain yang menyenangkan
- Lingkungan yang ramah .
Masa-masa indah yang demikian dapat menggairahkan semangat hidup orang tersebut hingga dihari tuanya. Anak yang sudah mendapatkan pendidikan pengenalan tentang kebesaran Allah ditengah-tengah keluarga, tidak mudah putus asa, ketika diperhadapkan dengan situasi yang sulit. Dengan memiliki iman percaya yang teguh kepada Allah, kebenarannya sudah teruji. Daniel dengan kawan-kawannya, yang selalu tekun berdoa dan berpuasa tercatat "sepuluh kali lebih cerdas" dari semua orang berilmu dan ahli jampi yang ada disekitarnya (Dan 1 .20). Demikian halnya dengan Yesus, yang selalu taat kepada Bapa surgawinya, dan secara teratur mengunjungi Bait Allah, dalam usia 12 tahun kecerdasannya sudah membuat "alim ulama dan orang-orang disekitarnya" sangat heran (Luk 2:47) Menghabiskan masa-muda dengan menikmati apa saja yang diinginkan hatinya akan menyeret orang tersebut kelembah yang dalam yang tidak bisa diselamatkan oleh siapa-pun juga, kecuali "darah Yesus". Itupun jika orang tersebut mau bertobat dan meninggalkan kebiasaan buruk tersebut. Seorang pemuda tidak boleh melihat kehidupan dari segi kenikmatan sesaat saja, sebab masa sukar pasti datang, dan saat seperti itu tidak terelakkan. Ketajaman penglihatan akan semakin surut, begitu juga pendengaran dan nafsu makan, semua itu akan mengalami kemunduran. Sebelum ketidakberdayaan yang demikian menggerogoti masa mudamu, ingatlah kepada Tuhan dan ucapkanlah syukur atas semua kebaikan, pemeliharaan dan semua sarana yang bisa kita nikmati dalam kehidupan ini. Dalam hal ini, ajakan untuk: mengingat Sang Pencipta, kata : 'memento Creatoris’ sangatlah tepat. Sebab apalah arti masa muda, yang sama dengan bunga yang mekar dipagi hari dan layu ketika hari sudah petang, jika tidak mengenal "Sang Pencipta". Sebab hanya bersama Dia, kita mengerti arti kehidupan dan dengan bimbingan Roh-Nya yang kudus kita dimampukan mengucap syukur (dipatau mandok mauliate). Dalam kerinduan untuk mengucap syukur, disitulah kita mengerti, bahwa masa muda itu sangat berarti, dan ucapan syukur kita harum dihadapan Tuhan. Mengenang kebangkitan Yesus Kristus melalui perayaaan paskah, juga merupakan salah satu cara untuk mengingat kebesaran Sang Pencipta melalui karyanya yang agung untuk mempersatukan Allah dan manusia.
Melatih diri dalam mengikuti ibadah secara teratur dan menjalin komunikasi yang baik secara pribadi dengan Allah sangat berguna dalam melewati masa-masa muda menuju kedewasaan hingga masa tua yang penuh tantangan. Saat mana derita dan sakit penyakit mulai mendera setiap orang.. Kesuksesan dan kegagalan datang silih berganti. Susah senang, tawa dan tangis, itulah yang mengisi kehidupan manusia.
Seorang remaja harus membenahi diri sejak dini agar mampu mengerti kehendak Allah dalam perjalanan masa depannya. Mengundang Allah dalam kebersamaan ditengah-tengah keluarga, dan menjalin komunikasi yang baik diantara sesama anggota keluarga, Orangtua memegang peranan penting dalam mendewasakan Iman dan memelihara kesehatan jiwa maupun spiritual anak-anaknya. Demikian juga semua orang dan setiap pribadi harus menerima Yesus Kristus menjadi juru selamatnya.
Ingatlah penciptamu, berarti: selalu ada waktu untuk Tuhan. Ambil bagian dalam pelayanan ditengah-tengah gereja adalah kewajiban setiap umat percaya. Hal itu ditandai dengan ada senyum dihatiku, bukan terpaksa. Syalom ! Selamat melayani.